Minggu, 18 Mei 2014

asuhan keperawatan anak (demam berdarah duenge) di instalasi rawat anak di RSUD kayu agung



LAPORAN PENDAHULUAN
1.      Definisi
a.       Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. (Soedarmo Sumarno, 2005).
b.      Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes. (prinsip keperawatan 269,267).
c.       Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue I, II, III, dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepti dan Aedes albopictus. (hidayat , aziz. 2006 )

2.      Anatomi fisilogi
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang warnanya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya O2 dan CO2 didalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme didalam tubuh.
Darah terdiri dari elemen-elemen dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-elemen yang tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). ( Syarifuddin, 2006).

BAGIAN-BAGIAN DARAH
Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang warnanya merah, tetapi apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatakah bahwa dalam darah terdapat benda-benda kecil bundar yang disebut sel-sel darah, sedang cairan berwarna kekuning-kuningan disebut plasma.
Jadi nyatalah bahwa darah terdiri dari dua bagian yaitu :
      1)    Sel-sel darah
a)    Eritrosit (sel darah merah)
b)    Leukosit (sel darah putih)
c)    Trombosit (sel pembeku darah)

      2)    Plasma darah
       a)    Air : 91%
     b)    Protein :  3% (albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
     c)    Mineral: 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat,
                        garam fosfat,magnesium), kalsium, dan zat besi).
     d)    Bahan organik :  0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin,
                                      kolesterol, dan asam amino).
            kalau kita periksa dan lihat dibawah miskroskop maka nyatalah bahwa eritrosit dapat diterangkan sebagai berikut : Bentuknya seperti cakram/bikonkaf dan tidak mempunyai inti, ukuran diam eter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm) tidak dapat bergerak. Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1 mm3 (4½ juta) warna kuning kemerah-merahan, karean didalam mengandung zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika didalamnya banyak mengandung oksigen, fungsinya mengikat O2 dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru-paru.

3.      Etilogi
Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue  adalah virus Dengue.dan nyamuk aedes
 a.    Aedes Aegypti
              Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan berkembang biak di dalam rumah, yaitu di tempat penampungan air jernih atau tempat penampungan air di sekitar rumah. Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bintik putih.
4)   Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.




b.    Aedes Albopictus
            1)   Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau
                  pohon-pohon, seperti pohon pisang, pandan kaleng bekas.
            2)   Menggigit pada waktu siang hari
            3)   Jarak terbang 50 meter.

4.      Klasifikasi

a.    Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positif, trombositopenia, dan hemokosentrasi.
b.    Derajat II :Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain
c.    Derajat III : Kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin
                          lembab, gelisah.
d.      Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi, dan tekanan darah tidak dapat diukur.

5.      Manifestasi klinis

a.    Demam tinggi selam 5-7 hari
b.    Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit : petechie, ekimosis, hematoma.
c.    Epistaksis, hematemesis, melena, hematuria.
d.   Mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi
e.    Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan uluh hati
f.      Sakit kepala
g.    Pembengkakan sekitar mata
h.    Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
i.      Tanda dan renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, nadi cepat dan lemah




6.      Patofisiologi
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh penderita adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit), hiperemi tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati  (hepatomegali) dan pembesaran limpa (splenomegali). Peningkatan dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (Syok).
Hemokontrasi (peningkatan hematokrit 32%) menunjukkan atau menggambarkan adanya kebocoran (perembesan) plasma (plasma leakage) sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena. Oleh karena itu ada penderita Demam Berdarah Dengue (DHF) sangat dianjurkan untuk memantau hematokrit darah berkala untuk mengetahui berapa persen hemokonsentrasi yang terjadi.
Setelah pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran plasma telah teratasi sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi kecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal jantung. Sebaliknya jika tidak mendapat cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan cairan yang dapat mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami renjatan.
Jika renjatan atau hipovolemik berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik asidosis dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik.








7.      Pahtway
Virus dengeu
Melalui gigitan
Verimia
Virus mengeluarkan toksin
                                                           
      Peradangan                                             antibodi bereaksi atau reaksi nimunologis
     Hipotalamus                                                       permibilitas veskules meningkat
   Saraf simpatik                                              extrasi cairan inveskular dan extraveskular
Pembuluh darah ferifer                                                           kebocaran plasma

    Vasokntraksi                                                                               hipovalamia
         Demam                                                                                     hipotensi
    Suhu tubuh : (hipertermi )
 
                                                                                                Vasodilatasi arterial
                                                                                                Kulit menjadi panas
                                                                                                   Penguapan cairan
Permukaan tubuh meningkat


Devisit voleme cairan
 
 

                                                          Anoreksia             malabsorbsi makanan dan minuman 
                                                           Muntah                               kerja otot
       kelemahan                        Inteke nutrisi kurang                  
Intolaransi aktivitas
 
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 
                                               








8.      Komplikasi
a.       Perdarahan luas
b.      Syok (rejatan)
c.       Pleural Effusion
d.      Penurunan kesadaran

9.      Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :
1. Tirah baring atau istirahat baring.
2. Diet makan lunak.
3. Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup dan
beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling
penting bagi penderita DHF.
4. Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl Faali) merupakan
cairan yang paling sering digunakan.
5. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan) jika kondisi
pasien memburuk, observasi ketat tiap jam.
6. Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari.
7. Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen.
8. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
9. Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder.
ASUHAN KEPERAWATAN
1.      pengkajian
a.    pengumpulan Data
     1.    Biodata
Biodata terdiri dari identitas klien, orang tua dan saudara kandung. Identitas klien meliputi : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, nomor register dan diagnosa medik. Identitas orang tua meliputi : alamat, usia, jenis kelamin, pendidikan agama, pekerjaan, alamat. Sedangkan identitas saudara kandung meliputi nama dan usia.
     2.    Keluhan utama
Keluhan utama meliputi alasan klien di bawah ke rumah sakit seperti demam, nyeri otot, mual,muntah, nyeri kepala, perut dan sendi disertai perdarahan.
     3.    Riwayat kesehatan
            a. Riwayat kesehatan sekarang
Klien menderita nyeri kepala, nyeri perut disertai mual dan  muntah.
            b. Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah dialami klien seperti demam, tidak ada riwayat alergi, tidak ada ketergantungan terhadap makanan/ minuman dan obat-obatan.
            c.    Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien.





4.    Riwayat imunisasi
Riwayat imunisasi meliputi kelengkapan imunisasi seperti BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis.
6.Riwayat psikososial
Bagaimana kehidupan sosial dan lingkungannya, apakah keadaan tempat tinggalnya memenuhi syarat kesehatan.
7.    Riwayat spiritual
Apakah anggota keluarga rajin beribadah dan sering mengikuti kegiatan keagamaan.
8 . Aktivitas sehari-hari
a.  Nutrisi terdiri dari frekuensi makan, waktu makan, makanan yang dikonsumsi, porsi makan, makanan yang disukai, nafsu makan. Jumlah yang dapat dihabiskan dan cara makan klien sebelum sakit dan saat sakit.
b.      Istirahat, tidur terdiri dari waktu tidur malam dan siang, apakah mudah terbangun, kesulitan tidur, bagaimana pola tidur, ada perubahan atau tidak sebelum sakit dan saat sakit.
c.       Personal hygiene terdiri dari mandi, sikat gigi, kebersihan kuku, genetalia, dan penampilan umum klien sebelum sakit dan saat sakit.

2.      Diagnosa
1.      Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler , perdarahan, muntah, dan demam
2.      Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan
4.     Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik




3.      Intervensi
No
Diagnosa
Intervensi
Rasional
1














2





















3.















4
Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler , perdarahan, muntah, dan demam
Tujuan :
Gangguan volume cairan tubuh dapat teratasi
Kriteria hasil :
Volume cairan tubuh kembali normal


Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
Tujuan keperawatan :
Peningkatan suhu tubuh dapat teratasi, dengan criteria :
-       Suhu tubuh normal (35° C- 37,5° C)
-       Pasien bebas dari demam











Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik, dengan criteria :
-       Keadaan umum membaik
-       Tanda-tanda vital dalam batas normal




Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
Tujuan
Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari,
dengan criteria :
-       Kebutuhan aktivitas sehari-hari terpenuhi.
-       Klien mampu mandiri setelah bebas demam
1) Kaji KU dan kondisi pasien
2) Observasi tanda-tanda vital ( S,N,RR )
3)  Beri pasien dan anjurkan keluarga pasien untuk memberi minum banyak







1.    Kaji saat timbulnya demam.
2.    Observasi tanda-tanda vital tiap 3 jam.

3.    Beri kompres hangat pada dahi.





4    Kolaborasi pemberian obat anti piretik.








1.    Kaji keadaan umum klien
2.    Beri makanan sesuai kebutuhan tubuh klien.
3.    Anjurkan orang tua klien untuk memberi makanan sedikit tapi sering.
4.    Kolaborasi pemberian obat reborantia.

 



1. Kaji hal-hal yang mampu dilakukan klien.
2. Beri penjelasan tentang hal-hal yang dapat membantu dan meningkatkan kekuatan fisik klien.
3. Libatkan keluarga dalam pemenuhan ADL klien
4.   Jelaskan pada keluarga dan klien tentang pentingnya bedrest ditempat tidur.
1)   Untuk mengetahui kondisi pasien
2)   Untuk menentukan tindakan selanjutnya
3)   Untuk menyeimbangkan cairan tubuh pasien








  1.Untuk mengidentifikasi pola demam pasien.
2.    Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
3.    Kompres hangat dapat mengembalikan suhu normal memperlancar sirkulasi.
 4.    Penjelasan yang diberikan pada keluarga klien bisa mengerti dan kooperatif dalam memberikan tindakan keperawatan.
7.    Dapat menurunkan demam

 

1.    Memudahkan untuk intervensi selanjutnya
2.    Merangsang nafsu makan klien sehingga klien mau makan.
3.    Makanan dalam porsi kecil tapi sering memudahkan organ pencernaan dalam metabolisme.
4. Menambah nafsu makan

1.   Mengetahui tingkat ketergantungan klien dalam memenuhi kebutuhannya.
2.   Bantuan sangat diperlukan klien pada saat kondisinya lemah
3.   Keluarga merupakan orang terdekat dengan klien
4.   Untuk mencegah terjadinya keadaan yang lebih parah























ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. A dengan Demam Berdarah Duege
Di Instalasi Rawat Anak RSUD Kayu Agung

Pengakajian tanggal 19 maret 2014 , jam 10:00
I.         Identitas klien
a.       Inisial Klien          : 18 Maret 2014
b.      Usia                      : 11 Tahun
c.       Agama                  : Islam
d.      Alamat                 : Mukarti Mulya
e.       No.Bed                 : Kamar III Infeksi
f.       No. Reg                : 327585
g.      Diagnosa              : Demam Berdarah Duege

II.      Riwayat kesehatan
a.    Keluhan utama : demam(+), muntah (+), mimisan (+)
b.    Riwayat masa lalu :
1. Penyakit masa lalu       : pasien satu tahun yang lalu pernah dirawat di
                                    rumah sakit karna demam berdarah
2. Pernah di rawat           : pernah di rawat di rumah sakit
3. Tindakan operasi         : tidak ada
4. Alergi                          : alergi pada makanan seperti sea food

III.   Pemeriksaan fisik
a.      Kesan umum   : KU lemah
b.      Kepala             : simetris , rambut hitam
c.      Hidung            : bentuk simetris
d.     Muluit              : bersih
e.      Leher               : tidaka ada pembesaran tiroid
f.       Dada                : bentuk simetris
g.      Jantung            : lub, dub
h.      Genetelia& anus:
1.      Penis : normal
2.      Anus : normal
i.        Kesadaran       : compas metis
j.        TTV                 : TD : 90/60 MMHg,  P: 20×/m, T: 38,8 o, RR: 88×/m
IV.   Riwayat kesehatan saat ini
a.      Keluhan utama : demam(+), muntah (+), mimisan (+)
b.      Riwayat sekarang : keluarga klien mengatakan sejak beberapa hari yang
                              lalu sebelum masuk rumah sakit , pasien mengeluh
                              panas, mimisan(+), dan muntah (+) klien telah diberi
                              parestamol, panas turun tatapi setelah itu naik lagi ,
                              tanggal 18 maret kelurga membawa anaknya ke RSUD
                              kayu agung dan dokter menganjurkan rawat inap,
                              pada saat pengkajian suhu tubuh klien masih 38,8o C
c.      Riwayat sosial :
1.      Hubungan dengan keluarga : keluarga kandung
2.      Hubugan dengan teman sebaya: ibu pasien mengatakan anaknya cepat
                                                    akrab
d.     Kebutuhan dasar
a.       Nutrisi : sebelum sakit : pola makan 3 kali sehari
              Saat di kaji : hanya makan sedikit dan nafsu makan
                                   Berkurag dan mual , muntah
b.      Eliminasi : sebelum sakit : BAB : 1-2 kali sehari
                                           BAK : 4-5 kali sehari


e.      Keadaan saat ini
a.       Diagnosa medis : DBD ( demam berdarah duege )
b.      No. Rm              :327585
c.       Tanggal masuk RS: 18 maret 2014
d.       Status cairan         : Terpasang IVFD RL gtt 25×/ menit

Hasil laboraturium
Tanggal
Jenis pemeriksaaan
Hasil
Normal
19 maret 2014
HB
11,2 g/dl
L : 14-18 g/dl

Hematosit
30 %
40-50%

Golongan darah
A


Trambosit
359.000 mm3
150.000-400.000 mmg


Obat-obatan
Nama obat
Jenis dosis
Gologan
Injeksi ceftri
2×1 mg
Antibiotik
Injeksi ranitidin
2×25 mg
Antibiotik
Injeksi ondan
2×4 mg
Antianalgentik
Injeksi asam treneksamat
2×250 mg
Antikolagen





ANALISA DATA
Nama pasien    : An. A                                                diagnosa medis : Demam berdarah
Jenis kelamin   : laki-laki                                 no.kamar medis : 327585
No kamar bed             : kamar III infeksi                   hari/tanggal        : 19 maret 2014
No
Data senjang
Etiologi
Masalah keperawatan
Paraf perawat
1






















2










3
Ds : ibu klien mengatakan badan anak nya panas
Do : klien tampak lemah
T: 38,8O C


















DS : klien mengatakan tidak nafsu makan karna mual dan mutah
Do : makanan tidak habis
Bibir kering






DS : ibu klien mengatakan keadaan anak nya lemas
DO : KU lemah
Dan KU tampak lemas
Virus duege
 

Masuk kedalam tubuh (verimia)
 

Peradagan


 
Hipotalamus

Merangsang saraf simpatis


 
Pembuluh darah ferifer


 
Vasokontraksi


 
Demam

Peningkatan suu tubuh
Demam

Anoreksia


 
Muntah

Intake kurang dari kebuituhan tubuh 

Demam
 

Anoreksia


 
Muntah


 
Daya tubuh menurun
 

Kelemahan


 
Intoloransi aktivitas
HIPERTERMI
























Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh







Intoloransi aktivitas  






NURSING PLANNING
Nama pasien : An .A                                       diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki                                   No. RM           : 327585
No kamar bed : infeksi III                              hari/ tanggal : 19 maret 2014
No
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Rencana keperawatan
Rasionalisasi
Paraf
1

















2



















3
Hipertermi b.d proses infeksi
Ditandai dengan
DS: ibu mengatakan badan anak nya panas
Do : klien tampak lemah
T: 38,8O C










Ganguan Pemenuhan Nutrisi Kurng dari kebutuhan tubuh
DS : klien mengatakan tidak nafsu makan karna mual dan mutah
Do : makanan tidak habis
Bibir kering










Intolorasni aktivitas b.d kondisi tubuh yang lemas
DS : ibu klien mengatakan keadaan anak nya lemas
DO : KU lemah
Dan KU tampak lemas

Setelah di lakukan keperawatan selama 2×24 jam di harapkan demam turun dengan kreteria hasil : badan tidak panas dan suhu dalam batas normal


Setelah di lakukan keperawatan selama 2×24 jam di harapkan nafsu makan bertambah dengan KH :
-anak tidak merasa mual dam muntah
-Nafsu makan bertambah


Setelah di lakukan keperawatan selama 2×24 jam di harapkan klien dapat melakukan aktivitas
1.      Observasi TTV



2.      Berikan kompres hangat + anjurkan minum air putih





3.      Kalaobrasi dengan dokter




1.      Anjurkan pada orang tua untuk pemberian makan dalm porsi kecil tapi sering

2.      Catat jumlah porsi yang di habiskan oleh pasien



3.      Kaloborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet makanan




1.      Kaji TTV
2.      Kaji kemampuan klien dalam beraktivitas
3.      Bantu klien dalam beraktivitas
1.      Untuk menentukan intervensi selanjutnya
2.      Pemberian komperes hangat dan minum air putih untuk mempercepat proses penguapan
3.      Untuk penurun panas




1.      Untuk mengindari rasa mual karna prsi kecil dapat di intolaransi dengan baik
2.      Untuk mengetahui intake dan ut put makanan yag masuk dan keluar
3.      Untuk menyeimbangkan nutrisi yang hilang




1.      Untuk menentukan intervensi selanjutnya
2.      Untuk mengetahui kondisi klien
3.      Agar klien dapaty beraktivitas





NURSING IMPLEMENTASI
Nama pasien : An .A                                       diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki                                   No. RM           : 327585
No kamar bed : infeksi III                              hari/ tanggal : 19 maret 2014
No
Diagnosa
Tindakan keperawatan
Respon
Paraf
1









2













3
Hipertermi b.d proses infeksi
Ditandai dengan
DS: ibu mengatakan badan anak nya panas
Do : klien tampak lemah
T: 38,8O C

Ganguan Pemenuhan Nutrisi Kurng dari kebutuhan tubuh
DS : klien mengatakan tidak nafsu makan karna mual dan mutah
Do : makanan tidak habis
Bibir kering




Intolorasni aktivitas b.d kondisi tubuh yang lmas
DS : ibu klien mengatakan keadaan anak nya lemas
DO : KU lemah
Dan KU tampak lemas

1.      Mengobservasi TTV
2.      Berikan kompres hangat dan anjurkan sering minum air putih
3.      Berikan obat analgetik



1.      Anjurkan pada orang tua untuk pemberian makan dalm porsi kecil tapi sering
2.      Catat jumlah porsi yang di habiskan oleh pasien
3.      Kaloborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet makanan



1.  Kaji TTV
2.  Kaji kemampuan klien dalam beraktivitas
3.     Bantu klien dalam beraktivitas





1. Suhu tubuh berangsur normal
2. Keluarga klien mengikuti perintah perawat
3. Suhu tubuh menurun




1.      Orang tua klien mengikuti anjuran perawat
2.      Klien mulai makan walau dalm porsi kecil

3.      Nafsu makan klien berangsur kembali  





1.      TTV:
RR: 24×/ menit
T: 36O C
P : 120×/menit
2.      Klien mulai berangsur beraktivitas
3.      Agar klien mampu beraktivitas















CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : An .A                                       diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki                                   No. RM           : 327585
No kamar bed : infeksi III                              hari/ tanggal : 20 maret 2014
No
Diagnosa
Jam
Catatan perkembangan
paraf
1













2















3
Hipertermi b.d proses infeksi












Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan muntah












Intolransi aktivitas b.d kondisi lemah
19:00













19:15















19:30
S: ibu klien mengatakan badan anak nya masih panas
O: tampak T : 38,8 O c
A: masalah belum teratasi
P: intervensi belum teratasi
I: 
- mengobservasi TTV
- memberikan kompres hangat
-berikan obat analgetik
E: 
S:   ibu klien mengatakan anak nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5O C

S : klien mengatakan anak nya tidak nafsu makan karna mual
O: tampak lemas dan klien muntah saat setelah makan
A: masalah belum teratasi
P: intervensi belum teratsi
I:
-anjurkan keluarga makan dalam porsi kecil
-kaloborasi dengan tim gizi 
E:
S:ibu klien mengatakan mulai nafsu makan
O: makanan yang di berikan habis 

S:klien mengatakan anak nya lemas
O: tampak klien istirahat
A: masalah belum teratasi
P : intervensi belum teratasi
I: -mengkaji TTV
-bantu klien beraktivitas
E:
S: ibu klien mengatakan anak ya sudah mulai beraktivitas
O: klien tampak lemas











CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : An .A                                       diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki                                   No. RM           : 327585
No kamar bed : infeksi III                              hari/ tanggal : 21 maret 2014
No
Diagnosa
Jam
Catatan perkembangan
paraf
1





2





3
Hipertermi b.d proses infeksi




Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan muntah


Intolransi aktivitas b.d kondisi tubuh lemah
07:00





19:15





19:30
S: ibu klien mengatakan badan anak nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5 O c
A: masalah  teratasi
P: intervensi di hentikan

S : klien mengatakan anak nya mualai nafsu makan
O: tampak makanan telah habis
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

S:klien mengatakan sudah beraktivitas
O: tampak klienberjalan di sekitar rumah akit 
A: masalah teratasi
P : intervensi di hentikan  





EVALUASI
Nama pasien : An .A                                       diagnosa medis : DBD
Jenis kelamin : laki-laki                                   No. RM           : 327585
No kamar bed : infeksi III                              hari/ tanggal : 21 maret 2014
NO
Diagnosa
Jam
Evaluasi
Paraf
1
1. Hipertermi b.d proses infeksi




2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan muntah


3. Intolransi aktivitas b.d kondisi tubuh lemah
09:00





09:15







09:30

S: ibu klien mengatakan badan anak nya tidak panas lagi
O: tampak T : 36,5 O c
A: masalah  teratasi
P: intervensi di hentikan

S : klien mengatakan anak nya mualai nafsu makan
O: tampak makanan telah habis
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan


S:klien mengatakan sudah beraktivitas dan tidak lemas lagi
O: tampak klien berjalan di sekitar rumah sakit 
A: masalah teratasi
P : intervensi di hentikan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar