Selasa, 18 Maret 2014

laporan pendauluan intranatal cere dengan PEB



LAPORAN PENDAHULUAN
INTRANATAL CARE
A.    Definisi
1.      Persalinan normal
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18-24 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2000 : 100). Sedangkan Farrer (2001 : 118) berpendapat bahwa persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau post matur) mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) terlaksana tanpa bantuan, tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat) mencakup kelahiran plasenta yang normal.
Fase laten kala II kontraksi rahim yang lemah disekitar waktu pembukaan lengkap sering kali dijumpai fase laten kala II sering dipandang abnormal dan dapat ditangani sebagai inersia uteri. Pada fase aktif kala II ditandai dengan penurunan janin dan usaha untuk mengejan tanpa sadar, fase ini kadang-kadang disebut sebagai bagian panggul dari persalinan, periode mengejan, kontraksi usaha mengejan dan posisi tubuh wanita merupakan kekuatan yang tergabung untuk melahirkan bayi (Simkin, 2005 : 89).

2.      Persalnian ekstransi vakum
Persalinan dengan vakum esktraksi adalah suatu persalinan buatan di mana janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vakum) pada kepalanya (Prawirohardjo, 2000 : 10).vakum ekstraksi merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Sedangkan berpendapat bahwa vakum ekstraksi merupakan suatu alat yang dipakai untuk memegang kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir.

B.     Anatomi fisiologi
a.       Organ eksterna
*      Mons pubis
Mons pubis merupakan jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat diatas simpisis pubis
*      Labia mayora
Labia mayora adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis
*      Labia minora
Labia minora terletak diantara dua labia mayora dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut, memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris
*      Klitoris
Organ pendek terbentuk sileder dan erektril yang terletak di bawah arkus pubis
*      Vestibulun
Vatibulun berbentuk lonjong terletak antara minora dan mayora, klitpris , dan fourcheffe
*      Fourchefte
Lipatan jaringan tranversal yang berbentuk pipih dan tipis terletak diantara pada pertemuan ujung bawah labia minora di garis tengah orifision vagina
*   Perinium
Daerah muscular yang di tutupi kulit antara introitas vagina dan anus
b.      Organ internal
*      Ovarium
Terletak di setiap sisi uterus , di bawah dan belakang tuba fallopi
*      Tuba fallopi
Sepanjang tuba pahlopi melekat pada fundus uterus. Memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas ligament lebar dan berlekuk lekuk mengelilingi setiap ovarium
*      Uterus
Dengan berdinding tebal musculur, pipih, cekung yang mirip buah pir terbalik yag terletaj antara kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita
*      Vagina
Suatu struktur terbular yang terletak di depan rektum dan di belakang kandung kemih dan ureter dan memanjang

C.     Etiologi
a.    Ibu  : memperpendek kala II misalnya penyakit jantung kompaseta, penyakit paru , fibrotik
b.    Waktu : kala II yang memanjang
c.    Janin : gawat janin

D.  Patofisiologi
Ketidak mampuan mengejan, keletihan, penyakit jantung, sasio sesaria , pada persalinan sebelum nya sebelum kala II yang lama fatal distressdan posisi janin oksiput posterior atau oksiput transuaerse menyebabkan persalinan tidak dapat di lakukan secara normal.
Untuk melahirkan secara vagina maka perlu tindakan ekstrasi vacum , tindakan ekstrasi vakum menyebabkan terjadinya laserasi pada servik uteri dan vagina ibu , di samping itu terjadi lesensi pada kepala janin yang dapat menyebabkan pendarahan laktakranial

E.     Pataflow
Kala II yang lama

Pengeluaranan janin yang terhambat

Uterus kurang berkonstraksi

Gangguanj kemajuan perslinan

Partus yang lama


 
Kebutuhan energi meningkat                          janin di paksa keluar dengan ekstrasin vakum          
     Tenaga kurang                                                                               
                                                            Hingiene Yang kurang    perengangan yg kurang
Keletiahan dan lemah      tubuh kehilangan cairan          media yg bekmbng      menstimulasi reseptor nyeri


Nyeri
 
 
Intolorasi Aktivitas
 
Resti Infeksi
 
                                                 Dehidrasi                       


Kurang volume cairan
 
 










F.      Indikasi
1.      Ibu dengan tujuan mempersingkat kala II misalnya ibu dengan penyakit jantung konpensai , penyakit paru-paru fibrotik , dilakukan pada :
a.       Kala II yang memanjang
b.      Pada saat ibu merasa tidak mampu mengejan dengan efektif
2.      Janin: gawat janin
Memutar presistansi oksiput posterior menjalni oksiput anteior
G.    Kontra indikasi
Kontra indikasi dari ekstrasi vakum adalah :
A.    Ibu dengan resiko tensi reptur uteri
B.     Kondisi tidak boleh mengejan
C.     Panggung sempit b(disporsisi kepala panggul )
D.    Janin : letak lintang , prestasi muka , prestasi bokong , prestasi kepala janin menyusul

H.    Komplikasi
1.      Komplikasi pada ibu
a.       Trauma jalan lahir
b.      Infeksi
c.       Pendarahan
2.      Janin
a.       Ekskorosi janin kepala
b.      Sefalhematoma
c.       Subgabeal hematoma






Tidak ada komentar:

Posting Komentar