LAPORAN PENDAHULUAN
INTRANATAL CARE
A. Definisi
1. Persalinan
normal
Persalinan normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18-24 jam
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2000 : 100).
Sedangkan Farrer (2001 : 118) berpendapat bahwa persalinan normal adalah
persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau post matur)
mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) terlaksana
tanpa bantuan, tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat) mencakup
kelahiran plasenta yang normal.
Fase laten kala II kontraksi rahim
yang lemah disekitar waktu pembukaan lengkap sering kali dijumpai fase laten
kala II sering dipandang abnormal dan dapat ditangani sebagai inersia uteri.
Pada fase aktif kala II ditandai dengan penurunan janin dan usaha untuk
mengejan tanpa sadar, fase ini kadang-kadang disebut sebagai bagian panggul
dari persalinan, periode mengejan, kontraksi usaha mengejan dan posisi tubuh
wanita merupakan kekuatan yang tergabung untuk melahirkan bayi (Simkin, 2005 :
89).
2. Persalnian
ekstransi vakum
Persalinan dengan vakum esktraksi
adalah suatu persalinan buatan di mana janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga
negatif (vakum) pada kepalanya (Prawirohardjo, 2000 : 10).vakum ekstraksi
merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran
dengan tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Sedangkan berpendapat bahwa
vakum ekstraksi merupakan suatu alat yang dipakai untuk memegang kepala janin
yang masih berada dalam jalan lahir.
B. Anatomi
fisiologi
a.
Organ eksterna
Mons pubis
Mons pubis merupakan jaringan lemak
subkutan berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat
diatas simpisis pubis
Labia mayora
Labia mayora adalah dua lipatan kulit
panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan
mons pubis
Labia minora
Labia minora terletak diantara dua labia
mayora dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut,
memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris
Klitoris
Organ pendek terbentuk sileder dan
erektril yang terletak di bawah arkus pubis
Vestibulun
Vatibulun berbentuk lonjong terletak
antara minora dan mayora, klitpris , dan fourcheffe
Fourchefte
Lipatan jaringan tranversal yang
berbentuk pipih dan tipis terletak diantara pada pertemuan ujung bawah labia
minora di garis tengah orifision vagina
Perinium
Daerah
muscular yang di tutupi kulit antara introitas vagina dan anus
b.
Organ internal
Ovarium
Terletak di setiap sisi uterus , di
bawah dan belakang tuba fallopi
Tuba fallopi
Sepanjang tuba pahlopi
melekat pada fundus uterus. Memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas
ligament lebar dan berlekuk lekuk mengelilingi setiap ovarium
Uterus
Dengan berdinding tebal
musculur, pipih, cekung yang mirip buah pir terbalik yag terletaj antara
kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita
Vagina
Suatu struktur terbular
yang terletak di depan rektum dan di belakang kandung kemih dan ureter dan
memanjang
C. Etiologi
a. Ibu
: memperpendek kala II misalnya penyakit
jantung kompaseta, penyakit paru , fibrotik
b. Waktu
: kala II yang memanjang
c. Janin
: gawat janin
D. Patofisiologi
Ketidak mampuan mengejan,
keletihan, penyakit jantung, sasio sesaria , pada persalinan sebelum nya
sebelum kala II yang lama fatal distressdan posisi janin oksiput posterior atau
oksiput transuaerse menyebabkan persalinan tidak dapat di lakukan secara normal.
Untuk melahirkan secara vagina maka
perlu tindakan ekstrasi vacum , tindakan ekstrasi vakum menyebabkan terjadinya
laserasi pada servik uteri dan vagina ibu , di samping itu terjadi lesensi pada
kepala janin yang dapat menyebabkan pendarahan laktakranial
E. Pataflow
Kala II yang lama
Pengeluaranan janin
yang terhambat
Uterus kurang
berkonstraksi
Gangguanj kemajuan
perslinan
Partus yang lama
Kebutuhan energi
meningkat janin
di paksa keluar dengan ekstrasin vakum
Tenaga kurang
Hingiene
Yang kurang perengangan yg kurang
Keletiahan dan lemah tubuh kehilangan cairan media yg bekmbng menstimulasi reseptor nyeri
|
|
|
|
F. Indikasi
1. Ibu
dengan tujuan mempersingkat kala II misalnya ibu dengan penyakit jantung
konpensai , penyakit paru-paru fibrotik , dilakukan pada :
a. Kala
II yang memanjang
b. Pada
saat ibu merasa tidak mampu mengejan dengan efektif
2. Janin:
gawat janin
Memutar presistansi
oksiput posterior menjalni oksiput anteior
G. Kontra
indikasi
Kontra indikasi dari ekstrasi vakum adalah :
A. Ibu
dengan resiko tensi reptur uteri
B. Kondisi
tidak boleh mengejan
C. Panggung
sempit b(disporsisi kepala panggul )
D. Janin
: letak lintang , prestasi muka , prestasi bokong , prestasi kepala janin
menyusul
H. Komplikasi
1. Komplikasi
pada ibu
a. Trauma
jalan lahir
b. Infeksi
c. Pendarahan
2. Janin
a. Ekskorosi
janin kepala
b. Sefalhematoma
c. Subgabeal
hematoma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar