Minggu, 22 Desember 2013

enshephilitis



BAB I
KONSEP DASAR ASKEP
1.1 Pengkajian Keperawatan
a.Identitas
     1.    Nama                 :  An.G
     2.    Umur                  :  7 tahun
     3.    JenisKelamin     :  laki-laki
     4.    Status ekonomi  :  sering terjadi keadaan nutrisi yang buruk, karena factor ekonomi.
     5.    Lingkungan tempattinggal yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan menunjang juga terjadinya penyakit ini.

b.  Riwayat Keperawatan
     1. Keluhan Utama.
Kejang-kejang dapat disertai dengan penurunan kesadaran,tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (kaku kuduk).
     2. Riwayat Penyakit Sekarang
Anak menjadi lesu atau terjadi kelemahan secara umum, nyeri ekstremitas, mudah terangsang/irritable, demam (39°- 41°C), nafsu makan menurun, muntah-muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, pucat, gelisah,     
     3. Riwayat Penyakit Dahulu
Anak pernah menderita penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti virus influenza, varisella,adenovirus, coxsachie, echovirus atau parainfluenza, infeksibakteri, parasitsatusel, cacing, fungus, riketsia.
      4. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga ada yang menderita penyakit yang dapat menular kepada anak.

c. Pola-pola Fungsi Kesehatan
          1. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Terjadi perubahan dalam kebiasaan atau jenis makanan yang diberikan akibat dari kondisi penyakitnya
          2. Pola Eliminasi
Terjadi perubahan dari karakteristik faeses dan urine (warna ,konsistensi, bau), dapat terjadi inkontinensia atau retensi dari urin atau alvi, nyeri tekan abdomen.
         3.  Pola Tidur dan Istirahat
Anak menjadi mudah terangsang/irritable, terjadi kejang spastik, penurunan kesadaran (apatis-    koma).
         4.  Pola Aktivitas
Dapat ditemukan gerakan-gerakan yang involunter, hipotonia, keterbatasan dalam rentang gerak, ataksia, kelumpuhan, masalah dalam hal berjalan atau keterbatsan akibat dari kondisi penyakitnya.

d. Pemeriksaan                       
a.Pemeriksaan Umum
Suhu tubuh : 104 –105 oF, Malaise, kejang, penurunan kesadaran.


b.Pemeriksaan Fisik
1.      Kepala Leher
           Nyeri Kepala
           Kaku Kuduk
           Hemiperesis
           hemiplegia
2.      Dada
           Tarikan Intercoste
           Irama nafas takteratur
3.      Ektermitas
           Kejang
           Ataksia

e.      Pemeriksaan Penunjang
           Pemeriksaan serologis :Ujifiksasi, komplemen, ujiinhibisi, hemaglobinasi, dan ujineotralisasi
           EEG
1.2 Analisa Data
No
Data
Etiologi
MK
1.
DS : -
DO :
        Kliennampaklemahdantidaksadar
        GCS : E.3 M.3 V.1 = 7
        N : 85x/mnt
        RR : 22x/mnt
                S : 36,5°c

Peningkatantekananintrakranial
Gangguanperfusijaringan
2
DS:
keluargamengatakanklienseringmengeluhsakitpadakepala
       
DO :
     klien Nampak tidakbisatidur

iritasipadalapisanotak
Nyeri







3






4






DS : -

DO :
   klien Nampak kejang dan tidak sadarkan diri


DS :-
DO:
Klien Nampak lemah dan lesu
        GCS : E.3 M.3 V.1 = 7
        N : 70x/mnt
        RR : 20x/mnt
         S : 37,5°C
kejang, perubahan status mental dan penurunan tingkat kesadaran




daya tahan tubuh terhadap infeksi turun
Resiko injuri








Resiko tinggi infeksi




1.3 DiagnosaKeperawatan
I. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial.
2. Nyeri berhubungan dengan adanya iritasi lapisan otak
3. .Resiko injuri berhubungan dengan adanya kejang, perubahan status mental dan penurunan tingkat kesadaran
4. Resiko tinggi infeksi b/d daya tahan tubuh terhadap infeksi turun

1.4 Intervensi Keperawatan
No. Dx
Jam/tgl
Tujuan
Intervensi
Rasional
Paraf
1.
07:00/1004-2012
-Pasien kembali pada keadaan status neurologis sebelum sakit,
Meningkatnya kesadaran pasien dan fungsisensoris
-          Anjurkan pasien bed rest total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal
-          Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS

-  Perubahan pada tekanan intakranial akan dapat meyebabkan resiko untuk terjadinya herniasiotak

  -Dapat
mengurangi kerusakan otak lebih lanjut



2.
08:00 /11-04-2012
Pasien terlihat rasa sakitnya berkurang / rasa sakit terkontrol
-          Usahakan membuat lingkungan yang aman dan tenang


-          Lakukan latihan gerak aktif atau pasif sesuai kondisi dengan lembut dan hati-hati
-          Menurunkan reaksi terhadap rangsangan ekternal atau kesensitifan terhadap cahaya dan menganjurkan pasien untuk beristirahat
-          Dapat membantu relaksasi otot-otot yang tegang dan dapat menurunkan rasa sakit / discomfort

3.














.
4.
07:00/ 13-04-2012
















07:00/  15-04-2012
-          Pasien bebas dari injuri yang disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadaran















-          Tidak terjadi infeksi
-          Monitor kejang pada tangan, kaki, mulut dan otot-otot muka lainnya


-          Kolaborasi:
Berikan terapi sesuai advis dokter seperti; diazepam, phenobarbital, dll.

-          Persiapkan lingkungan yang aman seperti batasan ranjang, papan pengaman, dan alat suction selalu berada dekat pasien


- Pertahanan teknik aseptic dan teknik cuci tangan yang tepat baik petugas atau pengunjung. Pantau dan batasi pengunjung.

- Abs. suhu secara teratur dan tanda-tanda klinis dari infeksi.

-Berikan antibiotic kasesuai indikasi
-          Gambaran tribalitas system saraf pusat memerlukan evaluasi yang sesuai dengan intervensi yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi.
-          Untuk mencegah atau mengurangi kejang.
Catatan : Phenobarbital dapat menyebabkan respiratorius depresi dan sedasi
-          Melindungi pasien bila kejang terjadi







-          Menciptakan lingkungan yang bersih dan tenang





-          Untuk mencegah meningkatnya suhu tubuh

-          Untuk mengurangi suhu tubuh

































1.5 Implementasi Keperawatan
No
Diagnosa
Jam/tanggal
Implementasi
Respon Hasil
Paraf
1.
I. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial.
08:00/21-04-2012
1.Anjurkan pasien bed rest total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal
2. Memonitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS
1.klien Nampak lebih libih tenang


2. Suhu tubuh pasien menurun



2.
2. Nyeri berhubungan dengan adanya iritasi lapisan otak
07:00/23-04-2012
1.Mengusahakan membuat lingkungan yang aman dan tenang
2.Melakukan latihan gerak aktif atau pasif sesuai kondisi dengan lembut dan hati-hati

1.pasien tampak tenang



2.klien tampak dapat melakukaan gerakan

3.
3. .Resiko injuri berhubungan dengan adanya kejang, perubahan status mental dan penurunan tingkat kesadaran
08:00/25-04-2012
1.Menonitor kejang pada tangan, kaki, mulut dan otot-otot muka lainnya.
2. Mengkolaborasi:Berikan terapi sesuai advis dokter seperti; diazepam, phenobarbital, dll.
3.  Mempersiapkan lingkungan yang aman seperti batasan ranjang, papan pengaman, dan alat suction selalu berada dekat pasien.
1.Kejang pasien tampak berkurang


2.Klien tampak lebih sadar
 

3.klien tidak akan jatuh dari ranjang dan merasa lebih aman




4.
4. Resiko tinggi infeksi b/d daya tahan tubuh terhadap infeksi turun
07:00/26-04-2012
1.Mempertahankan teknik aseptic dan teknik cuci tangan, yang tepat baik petugas atau pengunjung. Pantau dan batasi pengunjung.

2.mengabs suhu secara teratur dan tanda-tanda klinis dari infeksi.
3.Berikan antibiotic kasesuai indikasi
1. Klien tampak lebih tenang,nyaman dan suhu tubuh menurun




2.Suhu tubuh klien menurun


3.Klien tidak  merasakn panas(suhu tubuh) lagi


1.5 Evaluasi Keperawatan
DX:1
    S:.Klien mengatakan sudah lebih baik dari sebelumnya

    O: klien tampak tidak ada atau hilangnya tanda-tanda tekanan intrakranial yang meningkat
 
A: Intervensi tercapai sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
DX:2
S: Pasien terlihat rasa sakitnya berkurang / rasa sakit terkontrol

O: Pasien dapat tidur dengan tenang

A:Intervensi tercapai
P:-
DX:3
S: Pasien bebas dari injuri yang disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadaran

O: Pasien tampak tidak kejang lagi
A:Intervensi tercapai sebagian
P:Intervensi dilanjutkan
DX:4
S: Klien mengatakan suhu tubuh nya tidak panas lagi
O:Klien tampak lebih tenang,nyaman dan suhu tubuh menurun
A:Intervensi tercapai
P:-

DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium UPF Ilmu Kesehatan Anak, Pedoman Diagnosis dan Terapi, Fakultas Kedokteran
UNAIR Surabaya, 1998

Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
             
Mansjoer, Arif, dkk (2000). Kapita Selektaa Kedokteran Edisi 3 Jilid 2.Jakarta : Media Aesculapius
.
Doegoes, Marilynn E, dkk (1999). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta : EGC.

Tucker, Susan Martinm, dkk (1998). Standar Perawatan Pasien, Volume 3. Jakarta : EGC.









                                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar